Sabtu, 18 Desember 2010

Tirtoadhisoerjo

(Wartawan dan Pelopor Industri Pers Bumiputra)


Dunia Fotografi punya Kasijan Cephas sebagai ahli fotografi pertama ari kalangan bumiputra. Suwandi adalah pribumi pertama yang berhasil meraih ijazah notaria. Maka, dunia pers punya R.M. Tirtoadhisoerjo dengan Soenda Berita-nya. Sebuah institusi pers pertama di tanah air yang dibiayai, disunting, dan diterbitkan bumiputera.
Meski sebagai pelopor, namanya mereka tidak terlalu banyak dikenal dan dikenang orang. Para jurnalis Belanda menganggap Tirto sebagai oudsten en eersten inlandse journalist atau wartawan Indonesia yang tertua dan pertama. Ia melangkah lebih maju dari kecendrungan industri koran sat itu. Tenaga redaksinya memang barasal dari kalangan bumiputera, tetapi modalnya dari kalangan pemodal bangsa Belanda atau Cina.
Tirtodilahirkan tahun 1880 di Blora, dengan nama Djokomono. Kesungguhannya dalam dunia jurnalistik sudah dimulai saat ia berumur sembilan belas tahun. Berawal sebagai pembantu untuk koran Hindia Olanda, ia pindah ke Pemberita-Betawi sampai menjadi pemimpin redaksinya. Proposalnya diterima oleh Bupati Cinajur, R.A.A. Prawidiredja, hingga surat kabar Soenda Berita dapat berdiri pada 1903. di Bandung, Tirto merintis Medan Prijaji pada 1907.
Seperti kebanyakan pemuda yang hidup dalam alam revolusi, demam patriotik juga menilar pada diri Tirto. Ia adalah pendiri Serekat Dagang Islam tahun 1911 di Solo. Tirto sempat dibuang ke Telukbetung, Lampung, karena aktivitas politiknya.
Ia meninggal dunia pada 19 Desember 1918 di Jakarta dan dimakamkan di kawasan Mangga Dua. Tahun 1974, pemerintah mamberinya predikat Perintis Pers Indonesia.



Sumber: 100 Tokoh yang Mengubah Indonesia. Penerbit: Narasi.
Tuntas. Penerbit: Graha Pustaka Jakarta

Tidak ada komentar:

Posting Komentar