Jumat, 24 Desember 2010

Tugas 8

1.Dalam bisnis internasional dikenal 2 transaksi bisnis internasional, yaitu :
a. Perdagangan internasinal (international trade)
b. Pemasaran internasional (international marketing)
2. Coba jelaskan tahapan-tahapan dalam memasuki bisnis internasional, dimulai dari tahapan yang paling sederhana yang tidak mengandung resiko sampai dengan tahapan yang paling kompleks dan mengandung resiko bisnis yang sanagt tinggi?
3. Hambatan apa saja dalam memasuki bisnis internasional?

Jawab


Perbadaan antara perdagangan internasinal (international trade) dan pemasaran internasional (international marketing)

Bisnis internasional merupakan kegiatan bisnis yang dilakukan melewati batas – batas suatu Negara. Transaksi bisnis seperti ini merupakan transaksi bisnis internasional yang disebut sebagai Bisnis Internasional (International Trade) ada juga yang menybutnya sebagai Pemasaran Internasional atau International Marketing. Dilain pihak transaksi bisnis itu dilakukan oleh suatu perusahaan dalam suatu negara dengan perusahaan lain atau individu di negara lain disebut Pemasaran Internasional atau International Marketing. Pemasaran internasional inilah yang biasanya diartikan sebagai Bisnis Internasional , meskipun pada dasarnya ada dua pengertian. Jadi kita dapat membedakan adanya dua buah transaksi bisnis Internasional yaitu :
Perdagangan Internasional (International Trade)
Perdagangan internasional adalah proses tukar menukar yang didasarkan atas kehendak sukarela dari masing-masing Negara. Adapun motifnya adalah memperoleh manfaat perdagangan atau gains of tride. Perdagangan merupakan kegiatan ekonomi yang sangat penting saat ini, maka tidak ada Negara-negara di dunia yang tidak terlibat didalam perdagangan baik perdagangan antar regional, antar kawasan ataupun antar Negara. Perdagangan ini melakukan transaksi jual beli ke luar negeri, kalau kita membeli disebut impor sedangkan kalau kita menjual disebut expor.
Pemasaran Internasional (International Marketing)
Pemasaran Internasional dianggap memiliki peranan penting dalam memberikan jawaban dan antisipasi positif terhadap sejumlah isu global yang dinamis. Pemasaran internasional yang sering disebut sebagai bisnis Internasional ( International Busines ) merupakan keadaan dimana suatu perusahaan dapat terlibat dalam suatu transaksi bisnis dengan negara lain , perusahaan lain ataupun masyarakat umum di luar negeri. Transaksi bisnis internasional ini pada umumnya merupakan upaya untuk memasarkan hasil produksi di luar negeri. Dalam hal semacam ini maka pengusaha tersebut akan terbebas dari hambatan perdagangan dan tarif bea masuk karena tidak ada transaksi ekspor impor. Dengan masuknya langsung dan melaksanakan kegiatan produksi dan pemasaran di negeri asing maka tidak terjadi kegiatan ekspor impor. Produk yang dipasarkan itu tidak saja berupa barang akan tetapi dapat pula berupa jasa.


Tahapan-tahapan dalam memasuki bisnis internasional

EKSPOR INSIDENTIL
Dalam rangka untuk masuk ke dalam dunia bisnis Internasional suatu perusahaan pada umumnya dimulai dari suatu keterlibatan yang paling awal yaitu dengan melakukan ekspor insidentil. Dalam tahap awal ini pada umumnya terjadi pada saat adanya kedatangan orang asing di negeri kita kemudian dia membeli barang-barang dan kemudian kita harus mengirimkannya ke negeri asing itu.
EKSPOR AKTIF
Tahap terdahulu itu kemudian dapat berkembang terus dan kemudian terjalinlah hubungan bisnis yang rutin dan kontinyu dan bahkan transaksi tersebut makin lama akan semakin aktif. Keaktifan hubungan transaksi bisnis tersebut ditandai pada umumnya dengan semakin berkembangnya jumlah maupun jenis komoditi perdagangan Internasional tersebut. Dalam tahap aktif ini perusahaan negeri sendiri mulai aktif untuk melaksanakan manajemen atas transaksi itu. Tidak seperti tahap awal di mana pengusaha hanya bertindak pasif. Oleh karena itu dalam tahap ini sering pula disebut sebagai tahap “ekspor aktif”, sedangkan tahap pertama tadi disebut tahap pembelian atau “Purchasing”.
PENJUAlAN LISENSI
Tahap berikutnya adalah tahap penjualan Iisensi. Dalam tahap ini Negara pendatang menjual lisensi atau merek dari produknya kepada negara penerima. Dalam tahap yang dijual adalah hanya merek atau lisensinya saja, sehingga negara penerima dapat melakukan manajemen yang cukup luas terhadap pemasaran maupun proses produksinya termasuk bahan baku serta peralatannya. Untuk keperluan pemakaian lisensi tersebut maka perusahaan dan negara penerima harus membayar fee atas lisensi itu kepada perusahaan asing tersebut.
FRANCHISING
Tahap berikutnya merupakan tahap yang lebih aktif lagi yaitu perusahaan di suatu negara menjual tidak hanya lisensi atau merek dagangnya saja akan tetapi lengkap dengan segala atributnya termasuk peralatan, proses produksi, resep-resep campuran proses produksinya, pengendalian mutunya, pengawasan mutu bahan baku maupun barang jadinya, serta bentuk pelayanannya. Cara ini sering dikenal sebagai bentuk “Franchising”. Dalam hal bentuk Franchise ini maka perusahaan yang menerima disebut sebagai “Franchisee” sedangkan perusahaan pemberi disebut sebagai “Franchisor”. Bentuk ini pada umumnya berhasil bagi jenis usaha tertentu misalnya makanan, restoran, supermarket, fitness centre dan sebagainya.
PEMASARAN DI LUAR NEGERI
Tahap berikutnya adalah bentuk Pemasaran di Luar negeri. Bentuk ini akan memerlukan intensitas manajemen serta keterlibatan yang lebih tinggi karena perusahaan pendatang (Host Country) haruslah betul-betul secara aktif dan mandiri untuk melakukan manajemen pemasaran bagi produknya itu di negeri asing (Home Country). Lain dengan tahap-tahap sebelumnya maka manajemen pemasaran masih tetap berada dalam tanggung jawab dari perusahaan di negara penerima.
PRODUKSI DAN PEMASARAN DI LUAR NEGERI
Tahap yang terakhir adalah tahap yang paling intensif dalam melibatkan diri pada bisnis internasional yaitu tahap “Produksi dan Pemasaran di Luar Negeri”. Tahap ini juga disebut sebagai “Total International Business”. Bentuk inilah yang menimbulkan MNC (Multy National Corporation) yaitu Perusahaan Multi Nasional. Dalam tahap ini perusahaan asing datang dan mendirikan perusahaan di negeri asing itu lengkap dengan segala modalnya, Ialu melakukan proses produksi di negeri itu, kemudian menjuaI hasil produksinya itu di negeri itu juga dan bahkan mungkin lalu dijualnya ke negara asing lagi sebagai ekspor dari negeri penerima tersebut.

Hambatan dalam memasuki bisnis internasional


Batasan Perdagangan dan tarif bea masuk
Tarif bea masuk adalah pajak yang dikenakan terhadap barang yang diperdagangkan baik barang impor maupun ekspor. Dikenakannya tarif/bea masuk yang tinggi bagi barang luar negri, maka akan mengakibatkan harga barang tersebut kalah bersaing dengan harga barang dalam.
Perbedaan bahasa, sosial budaya/cultural
Perbedaan dalam hal bahasa seringkali merupakan hambatan bagi kelancaran bisnis Internasional , hal ini disebabkan karena bahasa adalah merupakan alat komunikasi yang vital baik bahasa lisan maupun bahasa tulis. Tanpa komunikasi yang baik maka hubungan bisnis sukar untuk dapat berlangsung dengan Iancar. Hambatan bahasa ini pada saat ini semakin berkurang berkat adanya bahasa Internasional yaitu bahasa lnggris. Meskipun demikian perbedaan bahasa ini tetap merupakan hambatan yang harus diwaspadai dan dipelajari dengan baik karena suatu ungkapan dalam suatu bahasa tertentu tidak dapat diungkapkan secara begitu saja dengan kata yang sama dengan bahasa yang lain. Bahkan suatu merek dagang atau nama produk pun dapat memiliki arti yang lain dan sangat negatif bagi suatu negara tertentu. Sebagai contoh pabrik mobil Chevrolet yang memberikan nama suatu jenis mobilnya dengan nama ” Chevrolet’s Nova ” , pada hal di negara Spanyol kata ” No Va ” berarti ” tidak dapat berjalan “. Oleh karena itu maka sangat sulit untuk memasarkan produk tersebut di negara Spanyol tersebut. Perbedaan kondisi sosial budaya merupakan suatu masalah yang harus dicermati pula dalam melakukan bisnis internasional. Misalnya saja pemberian warna terhadap suatu produk ataupun bungkusnya harus hati-hati karena warna tertentu yang di suatu negara memiliki arti tertentu di negara lain dapat bermakna yang bertentangan. Perbedaan budaya ataupun kebiasaan juga perlu diperhatikan. Misalnya orang Jepang memiliki kebiasaan untuk tidak mau mendekati wanita bila membeli di supermarket , sehingga hal ini membawa konsekuensi bahwa barang – barang yang berupa alat-alat kosmetik pria jangan ditempatkan berdekatan dengan kosmetik wanita , sebab tidak akan didekati oleh pembeli pria.
Hambatan politik, hukum dan perundang-undangan
Hubungan politik yang kurang baik antara satu negara dengan negara yang lain juga akan mengakibatkan terbatasnya hubungan bisnis dari kedua negara tersebut. Sebagai contoh yang ekstrim Amerika melakukan embargo terhadap komoditi perdagangan dengan negara-negara Komunis. Ketentuan hukum ataupun perundang-undang yang berlaku di suatu negara kadang juga membatasi berlangsungnya bisnis internasional. Misalnya negara-negara Arab melarang barang-barang mengandung daging maupun minyak babi. Lebih dan itu undang – undang di negaranya sendiri pun juga dapat membatasi berlangsungnya bisnis Internasional , misalnya Indonesia melarang ekspor kulit mentah ataupun setengah jadi , begitu pula rotan mentah dan setengah jadi dan sebagainya.
Hambatan Operasional
Hambatan perdagangan atau bisnis internasional yang lain adalah berupa masalah operasional yakni transportasi atau pengangkutan barang yang diperdagangkan tersebut dari negara yang satu ke negara yang lain. Transportasi ini seringkali sukar untuk dilakukan karena antara kedua negara itu belum memiliki jalur pelayaran kapal laut yang reguler. Hal ini akan dapat mengakibatkan bahwa biaya pengangkutan atau ekspedisi kapal laut untuk jalur tersebut akan menjadi sangat mahal. Mahalnya biaya angkut itu dikarenakan selain keadaan bahwa kapal pengangkutnya hanya melayani satu negara itu saja yang biasanya lalu mahal , maka kembalinya kapal tersebut dari negara tujuan itu akan menjadi kosong. Perjalan kapal kosong di samudera luas akan sangat membahayakan bagi keselamatan kapal itu sendiri.

Sumber

book.store.co.id
http://id.wikipedia.org/wiki
http://www.crayonpedia.org/mw/BSE:Perdagangan_Internasional_9.2%28BAB_7%29

Sabtu, 18 Desember 2010

Hari ini, Rencana & Kontinuitas

Setiap hari memulai kehidupan yang baru, engkau harus berpikir bagaimana mengoptimalkan potensimu.

Bulatkan tekad untuk hal-hal berikut :

 Kesuksesan di hari esuk seharusnya lebih baik dari yang telah lalu
 Setiap rencana, sekalipun kecil, mendekatkanmu pada tujuan
 Atur waktumu, tingkatkan terus semangat dan kepercayaan dirimu
 Hindari pengelakan, kesombongan, dan mengelabui orang lain
 Berbuat baiklah terhadap orang-orang yang membantumu, dan berikanlah setiap
hak pada yang punya tanpa harus menunda-nunda
 Jangan jadikan kesibukan sebagai alasan untuk melupakan keluarga dan teman-
teman

Maxwell Maltus



Sumber : Kata Mutiara Penggugah Hidup, Al-Azraq Ulluw, Pustaka Al-Kaytsar
Tuntas. Penerbit: Graha Pustaka Jakarta

STRES BUSTERS

Berdoa
Tidur pada waktunya
Bangun tepat waktu hingga kau dapat memulai harimu dengan tidak terburu-buru
Katakan “tidak” pada proyek yang tidak cocok dengan perencanaan waktumu
Sederhanakan dan jangan kacaukan hidupmu
Luangkan waktu untuk melakukan berbagai hal dan pergilah ke berbagai tempat lain
Atur langkahmu
Lalui satu hari setiap harinya
Hiduplah menurut anggaran
JM (Jaga Mulut)
Lakukan olahraga yang cukup
Makanlah dengan benar
Rapikan barang-barang sehingga semua terletak pada tempatnya
Buatlah catatan untuk gagasan dan inspirasi yang muncul di benakmu
Luangkan waktu setiap hari untuk menyendiri
Ada masalah? Bicarakan langsung dengan tuhan di tempat itu juga
Bersahabatlah dengan orang-orang saleh
Simpanlah ayat-ayat suci kesukaanmu yang setiap saat dapat kau baca
Tertawalah!!
Tertawalah lagi
Kembangkan sifat pemaaf, kebanyakn oarang telah berusaha sebaik mungkin




Stories by unknow author, Hikmah dari Seberang, Pustaka Bawiyah
Tuntas. Penerbit: Graha Pustaka Jakarta

Rabindranath Tagore

(Penuis Terlengkap)

Tokoh sastrawan modern India paling populer yang sering disebut Gurudewa (Tuan Guru) dan dihormati sebagai serang vcisioner. Ikon dari kebudayaan Bengali ini mempengaruhi para penulis dari berbagai bahasi India. Dia juga mampengaruhi banyak penulis Barat setelah dia manjadi orang non-Eropa pertama yang meraih Hadiah Nobel Sastra pada 1913.
Lahir dari sebuah keluarga kelas atas Bengali di Kalkuta pada 1861, Rabindranath Tagoremenentang lambaga sekolah: dia tidak pernah tamat pendidikan formal. Namun dia mamperlihatkan bakat sastra sejak awal dia mengarang peuisi pertamanya pada usia 8 tahun dan mempublikasikan puisi pertama kali katika berusia 14 tahun.
Dia menikah pada 1883, dan sejak 1890 menghabiskan masa panjang mengurus tanah leluhurnya di Bengali Timur (kini Banaladesh), yang membangkitkan kecintaanya pada alam. Pada 1901 dia pindak ke Santiniketan di Bengali Brat, tempat ayahnya menyepi untuk meditasi. Lingkungan yang benar-benar indah mengilhaminya untuk membuka sebuah sekolah dengan kelas terbuka di sana. Dia mengalami sejimlah musibah pribadi antara 1902-1907; istri, ayah, anask lelaki, dan anak perumpuannya meninggal.
Karya-karya Tagore menampilkan spiritualitas yang tegas sejak saat itu, sementara aktivisme politiknya sebagai nasionalis menurun. Pada 1912 Macmillan (London) mencetak buku pertama yang diterjemahkannya sendiri, Gitanjali, yang secara tidak terduga telah membuatnya mendapat hadiah Nobel Sastra, membuat Tagore meraih ketenaran internasional. Undangan mengajar berdatangan, dan dia bepergian ke mancanegara sepanjang sisa hidunya. Pada 1918 dia mendirikan universitas humanistic, Visva Bharati, di Santiniketan; pada 1922 dia membuat kawasan Sriniketan, sebuah rekonstruksi pedesaan.
Tagore menerbitkan hampir 60 jilid puisi (termasuk puisi anak), umumnya menampilakn alunan metafisik unik yang bardasarkan pada lanskap Bengali, seperti tampak pada Gitanjali. Dengan mempelopori pilihan kata sehari-hari dan menemukan bantuk sajak dan irama baru, dia merombak puisi Bengali. Karakter kerinduan mistikal juga tampil dalam banyak wejangan dan risalahfilsafatnya, dan dalam 3000 lagu-lagunya yang menggugah dan tajam (di mana dia menjadi composer dan penulis lirik), yang memberontak terhadap aturan musik klasik India. Karyanya “Jana-Gana-Mana Adhinayaka Jaha He” (“Hidup, Pemimpin Pikiran Rakyat”) dan “Amar Sonar Bangia” (Bengali Emasku”) dipilih sebagai lagu kebangsaan India dan Bangladesh.
Dalam 13 novelnya (seperti Gora, 1910) dan hampir 100 cerpen (sebuah genre yang dia perkenalkan dalam bahasa Bengali), Tagore menganalisis masalah sosial-politik secara realitis. Sisi yang lebih pragmatis juga ditemukan dalam esai, pidato, memoar, catatan perjalanan, dan surat-suratnya yang tak terhitung jumlahnya. Tetapi seperti reformasi pendidikannya, sisi praktis tak terpisah dari sisi ideal: jauh sebelum Gandhi kembali ke India, Tagore telah merumuskan mengenai non-kooperasi anti kekerasan, dan dia mengimplementasikan konsepnya daloam pembangunan kawasan Sriniketan. Dia secara konsisten mengartikan arah Barat dan Timur dengan kredonya “manusia universal”, berdasarkan pada saling pengertian dan kerja sama.
Tigore menulis sekitar 50 drama, meliputi setiap idiom dramatik, dari syair tragedi hingga komedi, dari alegori simbolis sampai realism sejarah. Dia menciptakan beberapa bentuk baru bagi Bengali, seperti drama musical. Pada akhirnya masa hidupnya dia memperkanalkan karya drama tari (Chitrangada, 1936: Chandalika, 1938), yang ditata olehnya, menggunakan teknik tari dari India dan Asia Tenggara. Sebagai sutradara, sering sebagai aktor utama, dia menekankan imajinasi dan menentang ilusionismeatau tontonan.
Tagore yang pernah berkunjung ke Indonesia, juga melukis sevara serius pada 1920-an dan memamerkan corat-coretnya yang individualistis di Eropa. Tagore meninggal pada Agustus 1941.


Sumber: 100 Tokoh Abad Ke-20, Ready Susanto. Nuansa Cendekia.
Tuntas. Penerbit: Graha Pustaka Jakarta

Kho Ping Hoo

(Penulis Cerita Silat)

Nama Asmaraman S. Kho Ping Hoo sangat populer sebagai penulis cerita silat. Penggemarnya sangat luas, terdiri dari generasi tua maupun muda. Latar belakang etbnis Cina sangat mewarnai karya-karyanya. Pengetahuannya soal dunia persilatan mebuat karya-karyanya begitu hidup. Pengolahan alur ceritanya membuat pembaca selalu penasaran.
Penulis yang sangat produktif ini mendobrakkan pendapat umum yang mengatakan bahwa mwnjkadi penulis tidak bisa memberi finansial untuk memenuhi kebutuhan hidup. Kho Ping Hoo membuktikan bahwa anggapan ini salah. Dari 400 judul cerita bertema silat Cina, serta sekitar 50 kisah dengan latar beakang kultur Jawa, Kho Ping Hoo menangguk uang jutaan rupiah. Pada akhir 1790-an, ia mampu memperoleh pandapatan Rp2 juta perbulan atau 20 kali lipat penghasilan seorang pegawai negeri rendahan.
Asmaraman S. Kho Ping Hoo lahir di Sragen pada tanggal 17 Agustus 1926. Pendidikannya hanya sampai kelas 1 HIS. Tapi, minat bacanya tinggi. Plus, kemampuan baradu jurus yang diperolehnya dari sang ayah. Dua kombinasi ini sudah cukup memberinya inspirasi unuk menulis.Mengaku banyak terpengaruh oleh filsuf India, Krisnamukti, Ping Hoo mulai berimajinasi dalam coretan tulis sejak 1958. Cerpen pertamanyadimuat di majalah terbesar Indonesia saat itu, Star Weekly. Selanjutnya karya silat perdananya Pedang Pusaka Naga Putih, dimuat dalam majalah yang didirikannya barsama sejumlah pengarang Teratai. Sadang karyanya yang paling terkenal adalah Pendekar super sejati.
Latar belakangnya tidak selalu barlatar belakang etnis Cina. Ping Hoo juuga dengan fasih mendeskripsikan budaya Jawa dalam cerita-cerita karangannya. Hingga kini karya-karyanya basih banyak dicari dan dikoleksi masyarakat. Dalam sejarah cerita silat, barangkali tidak ada karya yang bertahan puluhan tahun seperti Ping Hoo. Namanya lebih terkenal ketimbang para sastrawan “serius”.
Cerita-cerita Kho Ping Hoo banyak dihiasi kata mutiara maupun hikmah positif yang bisa dipetik pembaca tanpa harus menganalisisnya secara rumit. Ia memiliki prinsip yang banyak dianut oleh orang dari berbagai latar belakang, termasuk pengusaha dan politikus, “Seorang musuh terlalu banyak buat saya, tetapi sejuta sahabat masih kurang”.
Meski sudah dipanggil Sang Pencipta pada hari Jumat, 22 Juli 1994, Kho Ping Hoo masih dikenang oleh jutaan penggemarnya.


Sumber: 100 Tokoh yang Mengubah Indonesia. Penerbit: Narasi.
Tuntas. Penerbit: Graha Pustaka Jakarta

Menara Hanoi

Dalam legenda menara Hanoi, sebuah biara di Hanoi memiliki tiga buah tiang. Tiang yang satu mamiliki 64 buah piringan emas dengan berbagai ukuran diurutkan dari yang paling besar di bawah sampai yang paling kecil di atas. Para pendeta di kuil tersebut diperintahkan oleh dawa mereka untuk memindahkan semua piringan tersebut tanpa mengubah urutannya. Semua tiang tersebut bisa digunakan, tetapi piringan yang lebih besar tidak boleh diletakkan di atas piringan yang lebih kecil. Pada saat mereka memindahkan piringan yang terakhir, dunia akan kiamat. Berikut akan diberikan penyelesaian dengan tiga buah cincin. Dapatkan Anda mencari tahu barapa banyak pemindahan yang dibutuhkan jika tiga buah cincin digunakan?
1. Simpan cincin-cincin pada satu tiang dengan cincin yang terbesar di bawah dan cincin yang terkecil di atas.
2. Pindahkan satu cincin. Dimulai dengan memindahkan cincin yang paling kecil ke tiang yang paling jauh.
3. Anda tidak dapat menempatkan satu cincin di atas cincin yang lebih kecil, jadi cincin yang di tengah harus dipindahkan ke tiang yang ditengah.
4. Sekarang pindahkan cincin yang paling kecil ke tiang yang tengah, dan tempatkan cincin di atas ukuran menengah.
5. Pindahkan cincin yang paling besar ke tiang yang jauh. Langkah ini menjadikan cincin tadi berada pada posisi akhir yang tepat.
6. Kembalika cincin yang paling kecil ke tiang yang pertama, sehingga cincin yang ditengah menjadi bebas.
7. Tempatkan cincin ukuran sedang di atas cincin yang paling besar. Sekarang Anda mempunyai dua cincinpada tiang yang tepat.
8. Tempatkan cincin yang paling kecil di atas kedua cincin tadi. Sekarang Anda telah memindahkan semua cincin dalan tujuh langkah.



Sumber: Ensiklopedi Matematika dan Peradaban Manusia. Penerbit: Tarity Samudra Berlian
Tuntas. Penerbit: Graha Pustaka Jakarta

Tirtoadhisoerjo

(Wartawan dan Pelopor Industri Pers Bumiputra)


Dunia Fotografi punya Kasijan Cephas sebagai ahli fotografi pertama ari kalangan bumiputra. Suwandi adalah pribumi pertama yang berhasil meraih ijazah notaria. Maka, dunia pers punya R.M. Tirtoadhisoerjo dengan Soenda Berita-nya. Sebuah institusi pers pertama di tanah air yang dibiayai, disunting, dan diterbitkan bumiputera.
Meski sebagai pelopor, namanya mereka tidak terlalu banyak dikenal dan dikenang orang. Para jurnalis Belanda menganggap Tirto sebagai oudsten en eersten inlandse journalist atau wartawan Indonesia yang tertua dan pertama. Ia melangkah lebih maju dari kecendrungan industri koran sat itu. Tenaga redaksinya memang barasal dari kalangan bumiputera, tetapi modalnya dari kalangan pemodal bangsa Belanda atau Cina.
Tirtodilahirkan tahun 1880 di Blora, dengan nama Djokomono. Kesungguhannya dalam dunia jurnalistik sudah dimulai saat ia berumur sembilan belas tahun. Berawal sebagai pembantu untuk koran Hindia Olanda, ia pindah ke Pemberita-Betawi sampai menjadi pemimpin redaksinya. Proposalnya diterima oleh Bupati Cinajur, R.A.A. Prawidiredja, hingga surat kabar Soenda Berita dapat berdiri pada 1903. di Bandung, Tirto merintis Medan Prijaji pada 1907.
Seperti kebanyakan pemuda yang hidup dalam alam revolusi, demam patriotik juga menilar pada diri Tirto. Ia adalah pendiri Serekat Dagang Islam tahun 1911 di Solo. Tirto sempat dibuang ke Telukbetung, Lampung, karena aktivitas politiknya.
Ia meninggal dunia pada 19 Desember 1918 di Jakarta dan dimakamkan di kawasan Mangga Dua. Tahun 1974, pemerintah mamberinya predikat Perintis Pers Indonesia.



Sumber: 100 Tokoh yang Mengubah Indonesia. Penerbit: Narasi.
Tuntas. Penerbit: Graha Pustaka Jakarta

SARTONO KARTODIRDJO

(Pakar Sejarah)


“Menulis itu merupakan kewajiban.”


Begitulah prinsip Prof. Dr. Sartono Kartodirdjo, yang menilai eksistensi seorang ilmuan dari karya-karya yang dihasilkan. Publish or perish, seperti yang banyak diyakini oleh intelektual mancanegara. Karena itu Sartono pernah mengkritik rekan-rekan sesama akademisi yang disebutnya sebagai “intelektual pohon pisang” yang hanya sekali berbuah, yaitu disaat dipaksa membuat disertasi sebagai tugas wajib sebelum meraih gelar.
Sejak kecil Sartono sudah terpesona dengan ilmu sejarah. Nilai mata pelajarannya selalu sepuluh. Dulu ayahnya pernah secara khusus embawa Sartono ke Candi Prambanan, “agar kelak menjadi orang berguna”, ujar sang ayah saat itu. Ia dikenal sebagai pelopor penulisan sejarah dari sudut pandang rakyat kecil. Jika sebelumnya, sejarah adalah teks milik penguasa (dari zaman kerajaan hinggga zaman republik), maka Sartono membalikan kebiasaan tersebut. Ia menulis sejarah dari presepsi wong cilik. Justru karena itu, hasil karyannya memiliki banyak keistimewaan.
Sartono merasa risi jika kehidupan, konsep hidup, dan sejarah Indonesia ditulis oleh para peneliti dan penulis asing, apalagi kalau ditulis dalam konsep Barat. Ia pun menggunakan perspektif likal dan masyarakat bawah dalam penelitian dan penulisan hasil karyanya. Ia menjadi pelopor dalam pendekatan tersebut.
Lahir di Wonogiri, 15 Februari 1921., konon leluhurnya yang berasal dari Solo merupakan pengikut Pangeran Diponogoro. Sejak kecil ia sudah ditinggal wafat ibunya. Ayahnya Tjitrosarojo, pegawai pos di zaman Balanda, kemudian menikah lagi dan memberinya dua adik.
Sejak kecil Sartono sudah mengidap penyakit selaput jala (retina) mata, yang mengaburkan penglihatannya. Tentu hal itu sangat menggunggu kesenangannya membaca, karena harus dibantu kaca pembesar. Dengan keterbatasannya ia tak menyerah sebagai hidup bararti manjawab tantangan, begitu prinsip hidunya.
Sartono yang pernah menjadi ketua AMKRI (Angkatan Muda Katolik Republik Indonesia) ini adalah lulusan Hollands Inlandsche Kweekschool (HIK), sekolah guru. Berturut-turut menjadi guru SD di Salatiga (1941-1950), guru SMAP di Yogyakarta (1946-1950), guru SMA di Jakarta (1950-1956), sampai menjadi dosen di Univarsitas Gajah Mada Yogyakarta, dan IKIP Bandung (1959-1962). Ia juga tercatat sebagai guru besar Fakultas Sastra UGM pada 1968. sederet galar akademisnya telah membuktikan kepakarannya dalam bidang sejuarah. Gelar M.A di Universitas Yale, AS dan doktor sejarah yang iraihnya dengan predikat cum laude di Universitas Amsterdam, 1966. Disertasinya, The Peasant Revolt of Banten in 1888, Its Condition, Course and Sequel:A Case Study of Social Movement in Indonesia, menyinggung aspek, gejala, dan fenomena Ratu Adil dalam pemberontakan petani di Banten.
Beranjak dunia akademis, Sartono mulai menuangkan ilmunya lewat berbagai tulisan. Pada 1981, ketikamanjadi guru besar tamu di netherlands Institute for Advanced Study in Humanities and Social Sciences di Wassenaar, Den Haag, ia menulis seri Surat dari Wassenaar ke Kompas edisi Minggu. Tulisannya banyak menyinggung sejarah Indonesia yang berkaitan dengan penjajahan Belanda. Berturut-turut karya tulisnya makon beragam. Tulisannya cendrung berciri Toynbeean yang menganalisis proses sejarah dengan konsep challenge and response. Pola pikir seperti ini dekembangkan oleh sejarawan terkenal, Arnold J. Toynbee.
Karya masterpiece-nya yang telah dibukukan antara lain Agrarian Radicalism (ed. Claire Hold), Culture and Politic in Indonesia (Cornell University Press, 1972), dan Protest Movement in Rudal Java (Oxford University Press, 1973). Namun yang paling terkenal di negeri ini adalah Ratu Adil (Sinar Harapan, 1984), yang mengulas Gerakan Ratu Adil sebagai gerakan keagamaan yang menantikan datangnya seorang Juru Slamat, Imam Mahdi, atau Mesias; Ratu yang akan membewa kebahagiaan dan kemakmuran pada masa lampau. Gerakan ini banyak muncul di Jawa pada saat tekanan pemerintah kolonial memuncak, seperti: Nyi Acih di Sumedang, Jawa Barat (1970), Jumadilkubra atau Kobra di Jawa Tengah (1871), Jasmani di Kediri, Jawa Timur (1887), Mangkuwijaya (1865), dan di Tanggerang (1924). Sekali lagi Sartono mengkritik kalau fenomena lokal seperti itu begitu diabaikan dalam penulisan sejarah Indonesia, sebab selama ini ilmu sejarah memang dikuasai mainstream penulisan dari sudut pandang penguasa, bukan sejarah lokan dari sudut pandang orang kebyakan.
Meski concern terhadap sejarah dan akar budaya Jawa, ia menolak kalau dianggap tidak nasionalis, “Yang berbahaya adlah Javanosentris, yang menjadikan Jawa sebagai ukuran terbaik dan standar nasional,” Katanya.


Sumber: 100 Tokoh yang Mengubah Indonesia. Penerbit: Narasi.
Tuntas. Penerbit: Graha Pustaka Jakarta